Senin, 03 Februari 2014

GURU KARYAWAN SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN 2011-2012

Guru dan Karyawan SMP Negeri 2 Kutowinangun foto bersama Kepala Sekolah Bapak Warno S.Pd

Bapak-bapak guru SMP Negeri 2 Kutowinangun foto bersama Kepala Sekolah Bapak Warno S.Pd

Ibu Guru dan Karyawan SMP Negeri 2 Kutowinangun foto bersama Kepala Sekolah Bapak Warno S.Pd

SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN BAGI SANTUNAN YATIM DAN YATIMPIATU

Wakil Kepala Sekolah Drs Slamet Sugiharto M.Pd, didampingi Seksi Humas Munajir S.Pd. mewakili pihak sekolah menyerahkan santunan

Wakil Kepala Sekolah Drs Slamet Sugiharto M.Pd, didampingi Seksi Humas Munajir S.Pd. mewakili pihak sekolah menyerahkan santunan.


Bertempat di Aula Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 2 Kutowinangun sejumlah 35 anak yatim dan yatim piatu siswa-siswi SMP Negeri 2 Kutowinangun, Selasa kemarin menerima santunan. Dana santunan yang merupakan wujud kepedulian sosial tersebut berasal dari sumbangan seluruh guru dan staf karyawan di lingkungan SMP Negeri 2 Kutowinangun.
Pada kesempatan sebelum penyerahan, dihadapa para siswa-siswi penerima santunan Munajir, S.Pd selaku Urusan Humas SMP Negeri 2 Kutowinangun menyampaikan tujuan pemberian santunan diantaranya dalam rangka melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam memperingati tanggal 10 Muharam, pihak sekolah membombong dan membimbing peserta didik yang berstatus yatim dan yatim piatu agar tetap semangat belajar, serta memberikan dorongan kepada peserta didik yatim dan yatim piatu agar bisa meneladani sifat-sifat Rosululloh S.A.W. “
Menurut Drs Slamet Sugiharto selaku wakil Kepala sekolah, mewakili kepala SMP Negeri 2 Kutowinangun pada saat penyerahan santunan  nenyatakan “ Pemberian santunan ini merupakan tradisi rutin setiap 10 Muharam di SMP Negeri 2 Kutowinangun. Sebagai bentuk kepedulian baik guru maupun staf karyawan SMP 2 Kutowinangun secara spontan pada Siswa-siswi yatim dan yatim piatu, jadi bukan anggaran dari sekolah.  Alkhamdulillah jumlah penerima santunan untuk tahun ini meningkat menjadi 35 anak, dari tahun lalu yang hanya 32 anak ”. Lebih lanjut Drs Slamet Sugiarto berharap agar  bagi siswa-siswi  yang terpenting jangan melihat dari jumlah nilai uang yang diterima tetapi bagaimana para siswa-siswi  dapat memanfaatkan santunan tersebut dengan sebaik- baiknya untuk keperluan sekolah. Meskipun yatim dan yatim piatu, para siswa juga diharapkan untuk tetap semangat  didalam belajar dan tidak berkecil hati didalam meraih cita-cita masa depan.

SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN ADAKAN SARASEHAN WAYANG KULIT



Tujuhratusan siswa SMP Negeri 2 Kutowinangun, Sabtu (23/11)mengikuti sarasehan wayang di halaman depan SMP Negeri 2 Kutowinangun. Sarasehan wayang diselenggarakan oleh SMP Negeri 2 Kutowinangun bekerja sama dengan Dewan Kesenian Daerah (DKD) kabupaten Kebumen dalam rangka mengikuti anjuran Bupati agar wayang masuk sekolah.
Hadir sebagai pembicara Ki Dalang Basuki Hendro Prayitno Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Kebumen, yang didampingi Pekik Sat Siswonirmolo, Ketua 1 DKD Kabupaten Kebumen, H. Sugiyatno, S.Pd, MPd. Kepala SMP Negeri 2 Kutowinangun dan segenap guru SMP Negeri 2 Kutowinangun.
Ki Dalang Basuki Hendro Prayitno memberi penjelasan secara detail pada peserta yang maju bertanya
 Ki Dalang Basuki Hendro Prayitno menyampaikan materi tentang sejarah wayang dengan berbagai karakter tokoh-tokoh wayang, juga masalah pilihan profesi menjadi pelaku seni tradisi khususnya wayang.” Para siswa jangan takut memilih profesi sebagai pelaku seni, sebagai cita-cita masa depan. Karena pelaku seni yang profsional juga dapat memperoleh penghasilan yang baik” ajakan Ki Dalang Basuki
Pada sambutan diawal sarasehan H.Sugiyatno, S.Pd, M.Pd, Kepala SMP Negeri 2 Kutowinangun,  berharap supaya para siswa dapat lebih mengenal wayang yang akhirnya dapat mencintai wayang yang merupakan budaya adiluhung milik bangsa sendiri”. Sebagai tindak lanjut dari kegiatai sarasehan wayang H.Sugiyatno, S.Pd, M.Pd berharap pada peemerintah daerah dapat memberkan bantuan seperangkat gamelan pada sekolah, sebagai  upaya  melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional khususnya  karawitan. ” Karena keberadaan gamelan merupakan pintu untuk nguri-uri kebudayaan tradisional” imbuhnya
“ Bila akan melestarikan seni karawitan pada generasi muda, memang idealnya setiap sekolah memiliki seperangkat gamelan. Sebab sangat mustahil, melestarikan seni karawitan di daerah tanpa tersedianya sarana pendukung, seperti tersedianya seperangkat gamelan di setiap sekolah” kata Pekik Sat Siswonirmolo, Ketua 1 DKD Kabupaten Kebumen.
Para siswa semakin antusias mengikuti penyampaian sarasehan, ketika Ki Dalang Basuki Hendro Prayitno, membuka sesi tanya jawab dengan memberika hadiah bagi siswa yang berani bertanya dan berhasil menjawab pertanyaan beliau.
Sarasehan diakhiri dengan peragaan mendalang oleh dalang kecil Bambang Priyambodo yang juga siswa kelas 7 SMP Negeri 2 Kutowinangun.

SMP 2 KUTOWINANGUN JUARA POSTER

 
Lufti Puspitasari Pelukis Poster Anti Korupsi SMP 2 Kutowinangun didampingi bapak Drs. Bambang Widhinoegroho dan bapak Sat Siswonirmolo S.Pd.MPd.

Lufti Puspitasari Pelukis Poster Anti Korupsi SMP 2 Kutowinangun

SMP Negeri 2 Kutowinangun kembali berhasil menjadi juara 1 tingkat Kabupaten Kebumen. Kejuaraan kali ini diraih  pada lomba Poster Anti Korupsi.  Lomba  diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Bulus Pesantren  dalam rangka  Program Pendidikan Anti Korupsi Pendidikan Menengah, Selasa 1 Oktober 2013.
Lufti Puspitasari kelas IX A memenangkan lomba Poster Anti Korupsi, setelah menyisihkan peserta dari berbagai utusan sekolah baik SMP se Kabupaten Kebumen. Pada kejuaraan tersebut Lufti mendapatkan hadiah Tropy, sejumlah uang pembinaan dan piagam.
Materi lukisan poster yang dibuat pada saat lomba menggambarkan para Koruptor yang direbus pada sebuah belanga besar, yang merupakan hukuman bagi para koruptor yang telah mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat banyak.
Menurut  Prihastuti Saptorini, guru pembimbing seni lukis SMP Negeri 2 Kutowinangun yang menjadi pendamping saat lomba, lukisan Lufti termasuk cukup menarik, baik dari segi tema, teknik pewarnaan maupun teknik pengungkapannya, sehingga layak menjadi juara. Lebih lanjut Pihastuti berharap agar melalui media seni rupa pendidikan anti korupsi dapat sedini mungkin disosialisasikan kepada siswa.
Urusan Kurikulum SMP Negeri 2 Kutowinangun Drs. Bambang Widhinoegroho menyambut gembira atas prestasi yang berturut-turut diraih oleh siswa-siswi SMP Negeri 2 Kutowinangun. Beliau berharap;  agar pihak sekolah terus mendorong agar para siswa memiliki kesempatan mengembangkan potensinya hingga dapat berprestasi, baik dibidang akademis maupun non akademis melalui berbagai program kegiatan intra dan ekstra kulikuler sekolah.
 






SMP 2 KUTOWINANGUN JUARA MAJALAH DINDING

Tim Majalah Dinding SMP Negeri 2 Kutowinangun, Putri Dinda Ayu Nur Cahaya siswa kelas IX E, Wiji Lestari kelas IX A dan Fikri Doni Siswanto kelas VIII A,  foto bersama Kepala SMP Negeri 2 Kutowinangun H. Sugiyatno S.Pd, M.Pd.


SMP Negeri 2 Kutowinangun berhasil menjadi juara 1 tingkat kabupaten Kebumen pada lomba majalah dinding (Mading) Anti Korupsi.  Lomba  diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Bulus Pesantren  dalam rangka  Program Pendidikan Anti Korupsi Pendidikan Menengah, Selasa 17 September 2013. Sedangkan juara 2 diraih oleh SMP Negeri 2 Buluspesantren.
Tim Mading yang terdiri dari Putri Dinda Ayu Nur Cahaya siswa kelas IX E, Wiji Lestari kelas IX A dan Fikri Doni Siswanto kelas VIII A memenangkan lomba Mading Anti Korupsi, setelah menyisihkan puluhan Tim majalah dinding dari berbagai utusan sekolah baik SMP maupun SMA se Kabupaten Kebumen. Pada para juara mendapatkan hadiah Tropy, sejumlah uang pembinaan dan piagam.
Persyaratan pada Lomba Mading tersebut  harus merupakan hasil karya orisinil dari setiap peserta yang belum pernah diikutkan dalan lomba sejenis lainnya, menggunakan media Styrofoam ukuran 70 x 80 cm yang dibawa sendiri oleh peserta dengan kriteria lomba meliputi; Kesesuaian isi mading dengan tema, Estetika dan Sistematika.
Materi Mading yang dibuat tim dari SMP 2 Kutowinangun pada saat lomba, menurut  Dra. Tri Wahyuni, MM, guru pembimbing kegiatan ekstra kurikuler majalah dinding SMP Negeri 2 Kutowinangun yang menjadi pendamping saat lomba, termasuk cukup lengkap, meliputi beberapa artikel, puisi, humor dan gambar-gambar karikatur, yang kesemuanya bertemakan pendidikan anti korupsi. Lebih lanjut Tri Wahyuni berharap agar pendidikan anti korupsi perlu sedini mungkin disosialisasikan kepada siswa.
Kepala SMP Negeri 2 Kutowinangun H.Sugiyatno, S.Pd, M.Pd menyambut gembira atas prestasi yang diraih oleh siswa-siswinya. Beliau berjanji; Pihak sekolah akan terus mendorong agar para siswa memiliki kesempatan mengembangkan potensinya hingga dapat berprestasi, baik dibidang akademis maupun non akademis melalui berbagai program kegiatan intra dan ekstra kulikuler sekolah.

SMP 2 KUTOWINANGUN GELAR PESTA DEMOKRASI


Sebanyak 780 orang dari warga SMP Negeri 2 Kutowinangun, Rabu (25/9)menggunakan hak pilihnya pada acara pesta demokrasi yang diselenggarakan dalam rangka Pemilihan Ketua OSIS (PILKETOS) SMP Negeri 2 Kutowinangun. 

Para kandidat Ketua OSIS SMP Negeri 2 Kutowinangun Tahun 2013-2014

Kandidat Ketua OSIS sedang Kampanye

Kandidat Ketua OSIS sedang Kampanye

Kandidat Ketua OSIS sedang Kampanye
 Kegiatan Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) di SMP  2 Kutowinangun tersebut berlangsung seperti layaknya pesta demokrasi pada pemilihan kepala desa, pemilihan anggota legislatif atau pemilihan presiden saja. Urusan Kesiswaan SMP 2 Kutowinangun, Purwanto, S.Pd dan Dra ME Sri Mawarsih, selaku pemrakarsa dan pendamping siswa pada kegiataan tersebut mengatakan kalau model pilketos seperti di SMP 2 Kutowinangun itu sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahun. Hanya saja untuk pilketos kali ini memang lebih semarak dan sangat terasa suasana pesta demokrasinya. Seluruh warga sekolah sekitar 813 orang, baik dari siswa, guru maupun staf TU semua memiliki hak pilih. Warga sekolah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara antusias dan tertib. Pada kesempatan tersebut Purwanto berharap Pelaksanaan pemilihan ketua OSIS tersebut dapat menjadi wahana pembelajaran demokrasi, disamping juga menjadi media pendidikan karakter, yaitu menumbuhkan kejujuran bagi para siswa. Siswa dapat menentukan pilihan sesuai kata hati nuraninya, bukan karena imbalan tertentu (money politic).




Memberikan Hak Suara di Bilik pemilihan

Beberapa siswa secara tertib memberikan suara pada pelilihan Ketua Osis SMP Negeri 2 Kutowinangun. Para Petugas Pemungutan suara menggunakan seragam khusus pakaian putih dan bawahan hitam dengan memakai dasi.
 Para petugas pelaksana pemilihan, baik KPPS, para saksi dan penunggu tempat tinta semua berseragam khusus,  kemeja putih, celana atau rok berwarna hitam dan berdasi hitam, lengkap dengan cokart tanda pengenal. Sehingga penampilan mereka cukup menarik dan semakin meyakinkan.
Kandidat ketua OSIS sejumlah 3 orang, yang pemilihan awalnya dilakukan oleh Pengurus OSIS dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) sepuluh hari sebelum pelaksanaan pesta demokrasi. Kemudian, pada Jum’at (20/9) dilanjutkan dengan kampanye perkenalan untuk penyampaian visi dan misi dari para kandidat. Para kandidat merupakan siswa-siswa yang berprestasi baik dibidang akademis maupun non akademis. Mereka adalah Ngaisah Muntifah kelas VIII A, dia rangking 1 saat kenaikan ke kelas VIII, Fikri Doni Siswanto Kelas VIII A, rangking 3 saat kenaikan ke kelas VIII juga Juara I Mading Tingkat Kabupatan. Berikutnya Mahfud Syafi’I kelas VII A yang rangking 1 saat masuk ke kelas VII.
Drs Slamet Sugiharto, mewakili kepala sekolah dalam sambutan pembukaan pesta demokrasi sekolah tersebut menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada semua petugas pelaksana kegiatan dan berharap agar kegiatan pemilihan ketua OSIS tersebut dapat menjadi media pembelajaran politik bagi para siswa.
Sat Siswonirmolo, S.Pd. M.Pd selaku Urusan Kurikulum juga turut mendukung kegiatan tersebut, menurutnya pelaksanaan pilketos di SMP 2 Kutowinangun tidak menggangu kegiatan belajar mengajar di sekolah “Kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa, Siswa menggunakan hak pilihnya secara bergantian, bergilir tiap kelas secara tertib, setelah itu kembali ke kelas untuk melanjutkan kegiatan belajar” kata Sat Siswonirmolo.
Dari hasil perhitungan perolehan suara pada akhir kegiatan pemilihan ketua OSIS tersebut, Ngaisah Muntifah dari kelas VIII A unggul dengan 455 suara, disusul Fikri Doni Siswanto VIII A, dengan 239 suara dan terakhir Mahfud Syafi’I VII A dengan 79 suara. Dari jumlah 780 suara yang masuk terdapat 7 kartu suara yang dinyatakan rusak. Selanjutnya untuk kandidat yang unggul nantinya akan dilantik menjadi ketua OSIS SMP 2 Kutowinangun periode 2013-2014.
Memasukkan Kartu Suara
Memasukkan Kartu Suara

Mengambil Kartu Suara

Seperti Petugas KPPS  beneran
Proses Perhitungan Suara
 
Antri mengambil Kartu Suara

Memasukkan Kartu Suara